MAKALAH
KARAKTERISTIK FILSAFAT ILMU
Pengampu: Dr.Siti Mahmudah Noorhayati,S.Th.I. M.Fil.I
Mata kuliah: Filsafat Ilmu
Cep Rahmat NIM: 23702331025
Samsul Hidayat NIM: 23702331014
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM
IAI NASIONAL LAA ROIBA BOGOR
2023/2024
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainyamakalah yang berjudul “Karakteristik Filsafat Ilmu” Atas dukungan moral dan materilyang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1.Dr.Siti Mahmudah Noorhayati,S.Th.I. M.Fil.I selaku pembimbing Mata Kuliah Filsafat Ilmuuntuk menunjang pembuatan makalah ini.
2.Semua pihak yang tidak dapat penulis rinci satu per satu yang telah membantudalam proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapatbeberapa kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritikyang membangun dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini. Terima Kasih
Bogor, 12 Oktober 2023,
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
DAFTARISI........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1LatarBelakang..........................................................................1
1.2RumusanMasalah....................................................................2
1.3Tujuan.......................................................................................2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DefinisiFilsafatIlmu……............................................................
2.2 Obyek Filsafa……....................................................…………………
2.3SusunanIlmuFilsafat……...........................................................
2.3 Karakteristik Filsafat..............................................…………………
BAB III PENUTUP
3.1Kesimpulan................................................................................
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB IPENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orangyang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan.Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasadalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segiyang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan. Filsafat ilmu sangatberkaitan erat dengan epistemologi dan ontologi. Filsafat ilmu berusaha untukdapat menjelaskan masalah-maslah seperti apa dan bagaimana suatu konsepdan pernyataan dapat disebut sebagai ilmiah, bagaimana konsep tersebutdilahirkan, bagaimana ilmu dapat menjelaskan, memperkirakan sertamemanfaatkan alam melalui teknologi; cara menentukan validitas dari sebuahinformasi; formulasi dan penggunaan metode ilmiah; macam-macam penalaranyang dapat digunakan untuk mendapatkan kesimpulan; serta implikasi metodedan model ilmiah terhadap masyarakat dan terhadap ilmu pengetahuan itusendiri. Filsafat dan ilmu adalah dua kata yang saling berkaitan baik secarasubtansial maupun historis. Kelahiran suatu ilmu tidak dapat dipisahkan dariperanan filsafat, sebaiknya perkembangan ilmu memperkuat keberadaanfilsafat. Ilmu atau Sains merupakan komponen terbesar yang diajarkan dalamsemua tingkat pendidikan. Walaupun telah bertahun-tahun mempelajari ilmu,pengetahuan ilmiah tidak digunakan sebagai acuan dalam kehidupan sehari-hari. Filsafat ilmu diberikan sebagai pengetahuan bagi orang yang inginmendalami hakikat ilmu dan kaitannya dengan pengetahuan lainnya. Dalammasyarakat religius ilmu dipandang sebagai bagian yang tidak terpisahkan darinilai ketuhanan karena sumber ilmu yang hakiki adalah Tuhan. Manusa diberidaya fikir oleh Tuhan, dan dengan daya fikir inilh manusia menemukan teori-teori ilmiah dan teknologi. Pengaruh agama yang kaku dan dogmatis kadangkala menghambat perkembangan ilmu. Oleh karenanya, diperlukan kecerdasandan kejelian dalam memahami kebenaran ilmiah dengan sistem nilai dalamagama, agar keduanya tidak saling bertentangan.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud filsafat ilmu?
1.2.2Bagaimana ukuran kebenaran filsafat ilmu ?
1.2.3 Apa ciri-ciri atau karakteristik dari filsafat ilmu?
1.3Tujuan Dapat mengetahui tentang pemahaman dan karakteristik filsafat ilmu Mengetahui ukuran kebenaran filsafat ilmu
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI FILSAFAT ILMU
Pengertian Filsafat Istilah Filsafat merupakan serapan dari bahasa Yunani“Philoshopia” yang berasal dari kata kerja “Filosofien” yang berarti mencintaikebijaksanaan. Philoshopia berasal dari gabungan kata “Phien” yang berarti cintadan “Shopia” yang berarti kebijaksanaan (Bagus, 2000). Pengertian Filsafatsecara terminologi sangat beragam dan bersifat subjektif atau bergantungseorang berfikir berdasarkan sudut pandangnya sendiri. Para filsuf merumuskanpengertian filsafat sesui dengan kecenderungan pemikiran kefilsafatan yangdimilikinya. Filsafat dari segi bahasa ialah penggunaan rasio (berpikir). Akantetapi, tidak semua proses berpikir disebut filsafat. Manusia yang berpikir, dapatdiketahui dalam kehidupan sehari-hari. Jika pemikiran manusia dapat dipelajari,maka ada empat golongan pemikiran, yaitu pemikiran pseudo-ilmiah, pemikiranawam, pemikiran ilmiah, dan pemikiran filsofis (Anwar, 2015). Secara umum Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupandan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar.Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen danpercobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis,mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuksolusi tertentu. Akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah prosesdialektika. Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir dan logikabahasa. Pemikiran Filsafat sebenarnya merupakan konsep dasar mengenaikehidupan dan visi kedepan manusia. Dalam suatu himpunan/komunitas,pemikiran filsafat dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan kebudayaanmasing-masing . Untuk lebih memahami lebih mendalam, berikut pengertian filsafatmenurut para ahli yaitu (Anwar, 2015): 1) Harold H. Titus (1979 M) a.Filsafat adalah kumpulan masalah yang mendapat perhatianmanusia dan yang dicirikan Aristoteles: Filsafat adalah ilmu(pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang terkandungdidalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi,politik, dan estetika. b.Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadapkehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis. Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadapkepercayaan dan sikap yg dijunjung tinggi. c.Filsafat adalah suatu usaha untuk memperoleh suatu pandangankeseluruhan. d.Filsafat adalah analisis logis dari bahasa dan penjelasan tentangarti kata dan pengertian (konsep). 2) Plato (427-342 SM): Filsafat adalah pengetahuan yg berminat mencapai pengetahuankebenaran yang asli. 3) Al-Kindi (796-474 M) Al-Kindi memberikan pengertian filsafat dikalangan umat Islam dalam tigalapangan, yaitu sebagai berikut:a.Ilmu Fisika, meliputi tingkatan alam nyata, terdiri atas benda-bendakonkret yang dapat ditangkap oleh pancaindra. b.Ilmu Matematika, berhubungan dengan benda, tetapi mempunyaiwujud tersendiri yang dapat dipastikan dengan angka-angka.c.Ilmu Ketuhanan, tidak berhubungan dengan benda sama sekaliyaitu soal ketuhanan.4) Ibnu Sina (980-1037 M): Membagi filsafat dalam dua bagian yaitu teori dan praktik.Keduanya dihubungkan dengan agama. Dasarnya terdapat padasyariat, penjelasan dan kelengkapannya yang diperoleh dengan akalmanusia. 5) Imanuel Kant: Filsafat adalah ilmu pengetahuan yange menjadi pokok danpangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empatpersoalan, yaitu metafisika (Apakah yang dapat kita kerjakan), etika(Apakah yang seharusnya kita kerjakan), agama (Sampai dimanakahharapan kita), dan antropologi (Apakah yang dinamakan manusia) Dari beberapa ungkapan dari filsuf tersebut, dapatdirumuskan bahwa filsafat ialah upaya manusia dengan akal budinyauntuk memahami, mendalami, dan meyelami secara radikal, integral,sistematik mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia.Sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang hakikatnya yangdapat dicapai akal manusia dan bagaimana seharusnya sikapmanusia setelah mencapai pengetahuan yang diinginkan (Anwar,2015).
2.2 OBJEK FILSAFAT
Objek material merupakan segala sesuatu yang menjadi problem filsafatatau yang dipermasalahkan oleh dan dalam filsafat. Material filsafat yangsangat luas itu meliputi segala pengetahuan manusia dan apa saja yang ingindiketahuinya. karena filsafat itu berpangkal pada pikiran manusia secra radikaldan sistematik terhadap seluruh alam, maka materi filsafat juga termasuk alamdan pemikiran itu sendiri (Langeveld, 1955). Objek forma filsafat adalah mencari keterangan yang membahas secaramendalam tentang segala objek material filsafat. Dengan demikian jelaslahbahwa objek filsafat itu Silvi Rewita, Salminawati Konsep dan KarakteristikFilsafat 758 ada dua bentuk, yakni materia dan forma. Objek materia meliputihakekat Tuhan, alam dan manusia. Ataupun sesuatu yang ada dan yangmungkin ada. Sedangkan objek forma meliputi pencaharian keterangan secararadikal tentang objek materia filsafat yang ada. Hal inilah yang membedakanantara filsafat dengan ilmu pengetahuan lainnya. Pada objek materianya samasedang objek formanya berbeda. Namun demikian, aspek materianya sedikitberbeda. Objek ilmu hanya manusia dan alam, sedang filsafat mencakup jugamasalah Tuhan (metafisika) (Hoesin, 1975).
2.3 SUSUNAN FILSAFAT ILMU
Plato telah memulai mengurai susunan filsafat menjadi tiga, yaitudialektika, yang mengandung persoalan idea-idea atau pengertian-pengertianumum; fisika, yang mengandung persoalan dunia materi dan etika yangmengandung persoalan baik dan buruk. Kemudian disempurnakan secara lebihkonkrit dan sistematik oleh Aristoteles menjadi Logika, yang dianggapnyasebagai ilmu pendahuluan bagi filsafat, kemudian Teori (nazhari) yangmencakup di dalamnya ilmu alam, matematika dan metafisika, dan Praktis(‘amali), termasuk ilmu pelaksanaan perbuatan manusia seperti akhlak, danpolitik, serta estetika, yang mengupas masalah teori keindahan atau seni(Bakry, 1981). Dalam bentuk yang agak berbeda dikemukakan oleh Kulpe, seorang filosuf Jerman, bahwa filsafat itu terbagi dua, yaitu: 1) Filsafat umum, yang mencakup metafisika, ma’rifat (epistemologi) dan logika;2) Filsafat khusus yang mencakup akhlak, keindahan (axiologi), ilmu jiwa,filsafat alam, filsafat hukum, filsafat agama, filsafat sejarah, dan sosiologi.
Pembidangan dan pembagian filsafat, sejalan dengan akselerasi ilmupengetahuan, selalu berkembang. Namun demikian, secara umum, tetapberkutat pada pembagian yang dapat dikatakan merupakan bidang pokok darifilsafat, yaitu:
1) Ontologi (Perancis dan Jerman: eime be dan logos, kata atau pengetahuan),yakni ilmu yang berkaitan dengan esensi dari benda atau makhluk secaraabstrak, atau studi tentang hakekat tertinggi dari yang ada atau realitas.
2) Epistemologi (Greek: episteme, pengetahuan dan logos), yakni teori tentangmetode atau dasar dari pengetahuan, atau studi tentang hakekat tertinggi,kebenaran dan batasan ilmu manusia. Epistemologi membahas secaramendalam segenap proses yang terlihat dalam usaha untuk memperolehpengetahuan (Suriasumantri, 1985).
3) Axiologi (Greek: axio, menarik faedah dari sesuatu). Atau studi tentanghakekat tertinggi, realitas dan arti dari nilai-nilai (kebaikan, keindahan, dankebenaran) (Suriasumantri, 1985). Ontologi dan epistemologi dikelompokkanbersama dan disebut metafisika. Sedangkan axiologi di bagi ke dalam:
● Filsafat etika atau moral, adalah studi mengenai idealisme yang tertinggiatau norma-norma tingkah laku;
● Estetika atau filsafat keindahan, adalah studi tentang idealisme yangtertinggi atau norma-norma seni (Sarwar, 1990).
2.4 KARAKTERISTIK FILSAFAT
Karakteristik dasar filsafat oleh Jan Hendrik Rapar diungkapkansetidaknya ada lima hal, yaitu berpikir radikal, mencari asas, memburukebenaran, mencari kejelasan dan berpikir rasional (Suriasumantri, 1985).
1)Berpikir Radikal;
Berpikir secara radikal adalah karakter utama filsafat, karena filosuf berpikir secara radikal, maka ia tidak akan pernah terpaku hanya padafenomena suatu entitas tertentu. Ia tidak akan pernah berhenti hanyapada suatu wujud realitas tertentu.
2)Mencari Asas:
Karakter filsafat berikutnya adalah mencari asas yang paling hakikidari keseluruhan realitas, yaitu berupaya menemukan sesuatu yangmenjadi esensi realitas. Dengan menemukan esensi suatu realitas, maka akan diketahui dengan pasti dan menjadi jelas keadaan realitas tersebut,oleh karena itu, mencari asas adalah salah satu sifaty dasar ataukarakteristik filsafat.
3) Memburu Kebenaran;
Berfilsafat berarti memburu kebenaran tentang segala sesuatu.Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran yang tidakmeragukan, oleh sebab itu ia selalu terbuka untuk dipersoalkan kembalidan diuji demi meraih kebenaran yang lebih hakiki. Dengan demikiandapat ditegaskan bahwa kebenaran filsafat tidak pernah bersifat mutlakdan final, melainkan terus bergerak dari suatu kebenaran menujukebenaran baru yang lebih pasti. Kebenaran yang baru ini pun masihbersifat terbuka untuk diuji dan dikaji lagi sampai menemukan kebenaranyang lebih meyakinkan. Dengan demikian, terlihat bahwa salah satukarakteristik filsafat adalah senantiasa memburu kebenaran.
4)Mencari Kejelasan;
Berfilsafat berarti berupaya mendapatkan kejelasan mengenaiseluruh realitas. Geisler dan Feinberg mengatakan bahwa ciri khaspenelitian filsafat ialah adanya usaha keras demi meraih kejelasanintelektual. Mengejar kejelasan berarti harus berjuang dengan gigih untukmengeliminasi segala sesuatu yang tidak jelas, yang kabur dan yanggelap, bahkan juga yang serba rahasia dan berupa teka-teki.
5)Bepikir Rasional:
Berpikir secara radikal, mencari asas, memburu kebenaran, dan mencarikejelasan tidak mungkin dapat berhasil dengan baik tanpa berpikir secararasional. Berpikir secara rasional berarti berpikir logis, sistematis dankritis. Berpikir logis itu bukan hanya sekedar mengapai pengertian-pengertian yang dapat diterima oleh akal sehat, melainkan agar sanggupmenarik kesimpulan dan mengambil keputusan yang tepat dan benar daripremis-premis yang digunakan. Berpikir logis juga menuntut pemikiranyang sistematis, di mana rangkaian pemikiran yang berhubungan satusama lain atau saling berkaitan secara logis. Tanpa berpikir yang logis-sistematis dan koheren, maka satu hal yang tak mungkin dicapaikebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan. Berpikir kritis ialah terusmenerus mengegevaluasi dan memverifikasi argument-argumen yangmengklaim diri benar. Berpikir logis sistematis-kritis adalah ciri utama berpikir rasional, dan berpikir rasional adalah salah satu karakteristikfilsafat (Rapar, 2020).
Di samping berpikir radikal, mencari asas, memburu kebenaran, mencarikejelasan dan berpikir rasional. Masih ada lagi beberapa hal yang menjadikarakteristik atau ciri khas filsafat; yaitu memikirkan sifat-sifat umum, hidupdalam kesadaran, bersifat toleran dan bersifat subjektif.
1) Memikirkan Sifat-Sifat Umum, sebagai diketahui, bahwa ojek kajian filsafatselalu memilih hal-hal yang umum.
2) Hidup Dalam Kesadaran,
meminjam istilah Rene Descartes (1596-1650)‘cogito ergo sum’ saya berpikir maka saya ada. Kalimat ini menegaskanbahwa filsfat itu memiliki ciri selalu hidup dalam kesadaran. Aristotelesmenengarai bahwa keheranan adalah sumber yang melahirkan filsafat.
3) Bersifat Toleran,
orang yang hidup tanpa kesadaran (berpikir filosofis),yang selalu sibuk dengan aktivitas rutin dan disibukkan oleh pemenuhankebutuhan hidup sehari-hari, ia tidak punya waktu untuk berpikir secarafilosofis. Pemikiran filosofis menerima kritikan dari luar, bahkan secarainternal melakukan self critic, kritik internal. Maka menjadi ciri khaspemikiran filsafat Mengenal Filsafat dan Karakteristiknya adalah bersifatterbuka dan toleran terhadap perbedaan pandangan atau pemikiran yangberbeda.
4) Bersifat Subjektif,
pemikiran filsafat itu menjadi milik filosuf itu sendiri.Berpikir manusia pasti bersifat subjektif. Perbedaan ini lumrah terjadidalam menjawab Silvi Rewita, Salminawati Konsep dan KarakteristikFilsafat 760 teka-teki yang tidak habis- habisnya karena bersifat metafisis.Walaupun jawabannya saling berlawanan, namun dengan pengalamanapa pun tidak dapat memvonis mana yang benar dan mana yang salah.Karena konsepsi filsafat benar-benar asli tidak bisa digugat. Konsepsi itubisa diserang dengan konsepsi lain, tetapi tidak dapat dikalahkan(Beerling, 1966) BAB III
BAB III
PENUTUP A.KESIMPULAN Filsafat berasal dari kata Yunani “philosophia” yang lazim diterjemahkansebagai cinta kearifan. Akar katanya ialah philos (philia, cinta) dan sophia(kearifan). Menurut pengertiannya yang semula dari zaman Yunani Kuno itufilsafat berarti cinta kearifan. Menurut beberapa ahli, filsafat dapat dikatakansebagai induk ilmu, karena dari sinilah ilmu pengetahuan lainnya muncul. Filsafatkerap disandingkan dengan kata “heran” dan “penasaran”. Mulailah seseorangberfikir bebas maka akan ditemukan hal baru, berkembang pertanyaan, danmuncul hal-hal baru lainnya. Hasilnya, muncul ilmu-ilmu pengetahuan baru;mempelajari sosial, ilmu pasti,dsb
B.SARAN
Diharapkan bidan dapat memberikan asuhan kebidanan dengan menerapkankonsep ilmu, karakteristik, jenis – jenis dan manfaat ilmu dalam kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA
Alisjahbana, A. (1957). Filsafat I : Metafisika. Dian Rakyat. Anwar, M. (2015). Filsafat pendidikan. Kencana. Bagus, L. (2000). Kamus Filsafat. Gramedia. Bakry, H. (1981). Sistematik filsafat. Widjaya. Beerling, E. F. (1966). Filsafat dewasa ini (H. Amin, Ed.; Terj.). PN Balai Pustaka. Burhanuddin, N. (2018). Filsafat ilmu. Kencana. Epping, A. (1983). Filsafat ENSIE. Jemmars.Hoesin, O. A. (1975). Filsafat Islam. Bulan Bintang. Langeveld, M. J. (1955). Menuju ke Pemikiran Filsafat (Terj). GJ Claesson. Rapar, J. H. (2020). Pengantar Filsafat. Kanisius. Ritaudin, M. S. (2015). Mengenal Filsafat dan Karakteristiknya. Kalam, 9(1), 127–144.Sarwar, H. G. (1990). Filsafat Al-Quran (Z. M. Mursyid, Ed.; Terj.). Rajawali Pers. Suriasumantri, J. S. (1985). Ilmu dalam perspektif: Sebuah kumpulan karangan tentang hakekat ilmu. Gramedia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar