Senin, 16 Oktober 2023

METODOLOGI SUMBER AJARAN ISLAM

MAKALAH
SUMBER AJARAN ISLAM 
DOSEN PENGAMPU : Siti Aminah M.Pd
Mata kuliah : Metodologi Studi Islam
KELOMPOK :IV
Cep Rahmat                                   : (23702331025)
Difa Raudyatuzzahra Ramadani : (23702331007)
Samsul Hidayat                             : (23702331014)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM 
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM
IAI NASIONAL LAA ROIBA BOGOR
2023/2024

Kata Pengantar
Puji syukur bagi Allah SWT Tuhan alam semesta yang maha esa kami panjatkan untuk terselesaikannya tugas makalah mata kuliah Metodologi Studi Islam tentu karena Ridho dan RahmatNyalah Makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya sehingga kewajiban kami terhadap tugas mata kuliah Metodologi Studi Islam dapat tertunaikan.
Makalah ini ber judul "Sumber Ajaran Islam" yang membahas mengenai apa saja sumber ajaran Islam tersebut sehingga dapat memberikan informasi, pengetahuan dan wawasan bagi pembaca topik pembahasan di dalam makalah ini.
Kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dosen, dan kelompok 4 atas kerjasamanya dalam menyusun makalah ini baik secara online maupun offline. Semoga Allah SWT membalas amal baiknya.
Kami mengucapkan maaf yang sebesar besarnya apabila ada kesalahan baik disengaja atau yang tidak disengaja di dalam penulisan makalah ini. Kami sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan mohon memaklumi. Terima Kasih 
                        
            Bogor,16 oktober 2023

                                      Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................1
DAFTAR ISI.................................................................................................2
ABSTRAK....................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................. .................4
METODE PENELITIAN.....................................................................5
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.METODOLOGI ULUMU TAFSIR...................................................6
METODE GLOBAL (ijtima)
METODE ANALITIS (tahlili)
METODE KOMPARATIF (muqaran)
METODE TEMATIK (maudhu'i)
BAB II
B.METODOLOGI ULUMU HADIST.................................................................7
METODE TAKHRIJ ATAU PENELITIAN HADITS.................8
METODE PEMAHAMAN HADITS.........................................9
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN..................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................11

ABSTRAK
Islam sebagai agama yang berlaku abadi dan berlaku untuk seluruh umat manusia mempunyai sumber yang lengkap pula. Sumber ajaran Islam adalah Al-Qur'an dan Sunnah yang sangat lengkap. Pertanyaan yang akan timbul adalah metode apa saja yang digunakan untuk memahami Al-Qur`an dan Sunah sebagai sumber ajaran Islam. Seperti yang diketahui bahwa AI-Qur'an merupakan sumber ajaran yang bersifat pedoman pokok dan global, sedangkan penjelasannya banyak diterangkan dan dilengkapi oleh Sunnah. Tapi, sesuai dengan perkembangan zaman, banyak masalah-masalah baru yang timbul tentang bagaimana cara memahami AI-Qur'an dan Sunnah. Dalam Persoalan-persoalan baru itu sudah barang tentu jawabannya sejauhmana Islam secara tegas menetapkan dan memecahkannya. Dengan demikian metodologi sumber ajaran islam sangat dibutuhkan sebagai salah satu metode dalam menerangkan suatu persoalan AI-Qur'an dan Sunnah. Ada beberapa metodologi yaitu metodologi ulumul tafsir, metodologi ulumul hadits, metodologi filsafat dan teologis (kalam), metodologi tasawuf dan mistis islam, metodologi kajian fiqh dan kaidah ushuliyah.








BAB I PENDAHULUAN
Islam merupakan agama yang sangat kompleks. Sehingga dalam memahaminya pun dibutuhkan cara yang tepat agar dapat tercapai suatu pemahamanyang utuh mengenai agama Islam. Sejak Islam masuk di Indonesia pertama kali sampai saat ini telah timbul berbagai macam pemahaman yang berbeda mengenai Islam. Sehingga dibutuhkan penguasaan tentang cara-cara yang digunakan dalam memahami ajaran Islam. Maka, dalam makalah ini kami akan mencoba membahas tentang metode memahami sumber ajaran Islam serta beberapa hal yang berkaitan untuk memahami Islam di Indonesia.
Metodologi memiliki peranan penting dalam mempelajari agama termasuk Islam. Agama Islam masih sangat membutuhkan penelitian yang akurat. Ahli-ahli ilmu pengetahuan, termasuk dalam hal ini para orientalis, mendekati Islam dengan metode ilmiah saja. Akibatnya, penelitiannya itu kurang menarik tetapi sebenarnya mereka tidak mengerti secara utuh. Yang mereka ketahui hanya segi-segi luar Islam saja yang sama sekali tidak bersama dengan kenyataan-kenyataan yang hidup didalam masyarakat. Oleh karena itu, tidak dapat diterapkan di dalam masyarakat. Maka dari itu berbagai aspek Islam mutlak perlu digalakkan agar umat Islam memiliki kemampuan menghadapi dan memecahkan masalah modern yang di hadapi bangsa Indonesia seperti kemiskinan keterbelakangan ekonomi, pertambahan penduduk, pekembangan politik, dan yang sangat mendesak.

METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan adalah penelitian kepustakaan. Penelitian kepustakaan adalah penelitian yan dilaksanakan dengan menggunakan literatur (kepustakaan), baik berupa byuku, catatan maupun laporan hasil penelitian terdahulu.Penulis mmengumpulkan data dan informasi dari berbagai sumber bacaan yang ada di perpustakaan. Baik berupa buku maupun jurnal.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.Metodologi Ulumu Tafsir
Lahirnya metode-metode tafsir disebabkan oleh tuntutan perubahan sosial yang selalu dinamik. Dinamika perubahan sosial mengisyaratkan kebutuhan pemahaman yang lebih kompleks. Kompleksitas kebutuhan pemahaman atas al-qur’an itulah yang mengakibatkan, tidak boleh tidak, para mufassir harus menjelaskan pengertian ayat-ayat al-qur’an yang berbeda –beda. Metodologi tafsir menduduki posisi yang teramat penting didalam tatanan ilmu tafsir, karena tidak mungkin sampai kepada tujuan tanpa menempuh jalan yang menuju kesana.
Al-qur’an secara tekstual memang tidak berubah, tetapi penafsiran atas teksnya selalu berubah, sesuai dengan konteks ruang dan waktu manusia. Karenanya, al-qur’an selalu membuka diri untuk dianalisis, dipersepsi, dan diinterpretasikan (ditafsirkan) dengan  berbagai alat, metode, dan pendekatan untuk menguak isi sejatinya. Menurut Rosihan Anwar metodologi tafsir adalah ilmu tentang metode penafsiran al-Qur’an. Disini dapat dibedakan antara metode tafsir dan metodologi tafsir.
 Metode tafsir adalah cara-cara menafsirkan al-Qur’an, sedangkan metodologi tafsir adalah ilmu tentang cara penafsiran al-Qur’an (Nurhayati Zain, 2005)Nashruddin Baidan dalam bukunya metodologi penafsiran al-Qur’an menulis bahwa metode tafsir itu dibagi menjadi empat jenis yaitu:

1.Metode Global (Ijmali)
   Metode Global (Ijmali) ialah menjelaskan ayat-ayat al-Qur’an secara ringkas tapi mencakup, tanpa uraian panjang lebar, mudah dimengerti dan enak dibaca. Dengan metode ini, mufassir menjelaskan arti dan maksud ayat dengan uraian singkat yang dapat menjelaskan sebatas artinya tanpa menyinggung hal-hal selain arti yang dikehendaki.
Menurut Al-Farmawimetode tafsir ijmali adalah suatu metode tafsir yang menafsirkan ayat-ayat al-qur’an dengan cara mengungkapkan makna global. Makna yang diungkapkanbiasanya diletakkan dalam rangkaian ayat-ayat atau menurut pola-pola yang diakui oleh ulama dan mudah dipahami oleh semua orang (Rosniati Hakim, 2009).
2.Metode Analitis (Tahlili)
   Metode Analitis (Tahlili), yaitu metode penafsiran ayat-ayat al-Qur’an dengan memaparkan segala aspek yang terkandung didalam ayat-ayat yang ditafsirkan itu dengan menerangkan makna-makna yang tercakup didalamnya sesuai dengan keahlian dan kecenderungan mufassir yang menafsirkan ayat-ayat tersebut. Menggunakan metode tahlili ini para mufassir menafsirkan ayat mengikuti rentetan ayat demi ayat sesuai dengan urutan/susunan ayat dan surat yang tercantum dalam al-Qur’an.
Menurut Al-Farmawi metode tafsir tahlili adalah suatu metode yang bermaksud menjelaskan kandungan ayat-ayat al-Qur’an dari seluruh aspeknya. Penafsiran memulai uraiannya dengan mengemukakan arti kosa kata diikuti dengan penjelasan mengenai arti global ayat. Ia juga mengemukakan munasabah (korelasi) ayat-ayat serta menjelaskan hubungan maksud ayat-ayat tersebut satu sama lainnya(Rosniati Hakim, 2009).Kelebihan metode ini antara lain adanya potensi untuk memperkaya arti kata-kata melalui usaha penafsiran terhadap kosa kata ayat, syair-syair kuno dan kaidah-kaidah ilmu dahulu. Cara penafsiran ayat-ayat dalam tafsir al-kasysyaf karangan al-zamakhsyari dan tafsir dengan cara tahlili.

3.Metode Komparatif (Muqaran)
   Metode Komparatif (Muqaran) adalah suatu metode penafsiran perbandingan. Metode tafsir muqaran mengemukakan penafsiran-penafsiran ayat-ayat al-Qur’an yang ditulis oleh sejumlah para penafsir. Disini seorang penafsir menghimpun sejumlah ayat-ayat al-qur’an, kemudian ia mengkaji dan meneliti ayat tersebut melalui kitab-kitab tafsir mereka. Metode tafsir muqaran dapat juga dilakukan dengan cara memperbandingkan sejumlah ayat al-Qur’an dengan yang lainnya yaitu ayat-ayat yang mempunyai kemiripan redaksi dalam dua atau lebih kasus yang berbeda, atau yang memiliki redaksi yang berbeda untuk masalah atau khusus yang sama. Dan juga memperbandingkan ayat-ayat al-Qur’an dengan hadits-hadits nabi yang secara lahiriyah tampak berbeda(Rosniati Hakim, 2009).
4.Metode Tematik (Maudhu’i)
Metode Tematik (Maudhu’i), adalah tafsir yang membahas ayat-ayat al-qur’an dalam tema yang sesuai dengan tema atau judul yang telah ditetapkan. Metode tematik ini adalah metode tafsir yang membahas mengenai satu topik masalah secara menyeluruh menjelaskan maksudnya secara umum dan khusus serta rinci menghubungkan masing-masing pokok masalah. Dalam metode tematik ini terdapat dua cara yang digunakan, yaitunya:
A.Cara yang pertama, metode ini menentukan urutan ayat-ayat itu sesuai dengan masa turunnya, mengemukakan sebab turunnya sepanjang hal itu dimungkinkan (jika ayat-ayat itu turun karena sebab-sebab tertentu), menguraikannya dengan sempurna, menjelaskan makna dan tujuannya, dan lain-lain sehingga satu tema itu dapat dipecahkan secara tuntas berdasarkan seluruh ayat al-Qur’an itu dan oleh karenanya tidak diperlukan ayat-ayat lain. Cara ini merupakan cara yang sangat penting dalam metode tematik. 

B.Cara yang kedua, penafsiran yang dilakukan seorang mufassir dengan cara mengambil satu surat dari surat-surat al-Qur’an. Surat itu dikaji secara keseluruhan, dari awal sampai akhir surat. Kemudian ia menjelaskan tujuan-tujuan khusus dan umum dari surat itu serta menghubungkan antara masalah-masalah (tema-tema) yang dikemukakan pada ayat-ayat dari surat itu, sehingga jelas surat itu merupakan suatu rantai emas yang setiap gelang-gelang darinya bersambung satu dengan lainnya, sehingga ia menjadi satu kesatuan yang sangat kokoh.
BAB II
B.Metodologi Ulumu Hadist
Para peneliti hadits dalam melakukan penelitian berbekal metodologi yang baku dan ketat. Mereka menggolongkan hadits kedalam empat golongan utama, yaitu shahih atau asli, hasan atau baik, dha’if atau lemah, dan maudhu’ atau palsu. Apabila kita akan meneliti keshahihan sebuah hadits tersebut satu persatu mulai dari sanadnya, matannya, rawinya. Caranya dengan metode yang disebut takhrijul-hadits.Dalam Penggunaan Metode Berkisah Terhadap Efektivitas Pembelajaran Daring Pada Mata Pelajaran Sejarah  Kebudayaan Islam Kelas VIII D Metode Memahami Sumber Ajaran Islam proses pentadwinan sunnah atau hadits dari periode ke periode mengalami beberapa perkembangan, mulai zaman Nabi sampai zaman  pembuatan  syarah. Takhrij  hadits adalah fase kedelapan dari periode  dimaksud,  yaitu  periode  metode takhrij  al-hadits (suatu metode penelitian hadits).
1.Metode Takhrij atau Penelitian Hadits
Menurut Muhaimin(Roaniati Hakim, 2009), metode penelitian hadits disebut dengan dengan takhrijul hadits.Secara terminologi takhrij berarti menunjukkan letak hadits dalam sumber-sumber yang asli (sumber primer) dimana diterangkan rangkaian sanadnya., kemudian dijelaskan nilai hadits tersebut bila perlu. Takhrij hadits sangat berguna antara lain untuk memperluas pengetahuan seseorang tentang seluk beluk kitab-kitab hadits dalam berbagai bentuk dan sistem penyusunannya, mempermudah seseorang dalam mengembalikan sesuatu hadits yang ditemukannya dalam sumber-sumber aslinya, sehingga dengan demikian akan mudah pula mengetahui derajat keshahihan atau tidaknya hadits tersebut.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan takhrij hadits, yaitu :

a.Memperhatikan sahabat yang meriwayatkannya, jika disebutkan

b.Memperhatikan lafadz-lafadz pertama dari matan hadits

c.Memperhatikan salah satu lafadz hadits

d.Memperlihatkan tema hadits

e.Memperhatikan sifat khusus sanad/matan hadits
Dengan demikian, untuk melakukan takhrij hadits dapat ditempuh salah satu metode dari beberapa metode berikut :
1)Metode takhrij melalui pengetahuan tentang nama sahabat perawi hadits, metode ini hanya dipergunakan bila nama sahabat itu tercantum pada hadits yang akan ditakhrij.
2)Metode takhrij melalui lafadz awal dari matan hadits, metode ini dipakai apabila permulaan lafadz hadits-hadits itu dapat diketahui dengan tepat.
3)Metode takhrij melalui pengetahuan tema hadits, metode ini akan mudah digunakan oleh orang yang sudah terbiasa dan ahli dalam hadits.

4)Metode takhrij melalui pengetahuan tentang sifat khusus atau sanad hadits itu, maksudnya adalah memperhatikan keadaan-keadaan dan sifat hadits yang baik pada matan atau sanadnya, kemudian mencari asal-asal hadits-hadits itu dalam kitab-kitabkhusus mengumpulkan hadits-hadits yang mempunyai keadaan atau sifat-sifat tersebut, baik dalam matan maupun sanadnya.
2.Metode Pemahaman Hadits
Menurut Bukhari, ada beberapa kecenderungan ulama dalam memahami hadits Nabi, untuk mendapatkan pelajaran dengan berbagai metode. Maka metode-metode pemahaman hadits dimaksud dapat diklasifikasikan kepada metode pemahaman hadits tradisional dan metode pemahaman hadits modernis. Berikut ini akan dideskripsikan kedua metode tersebut :
1)Metode pemahaman hadits tradisional yaitu memahami hadits dengan pendekatan kontekstual historis.
2)Metode Pemahaman Hadits Modernis Metode pemahaman hadits modernis adalah memahami hadits-hadits Rasul dengan pendekatan ilmiah dan logika deduktif (filosofis). Bukhari juga mengemukakan metodologis dalam rangka memahami hadits dengan langkah-langkah(Rosniati Hakim, 2009):
a.Penentuan tema hadits yang akan dipahami
b.Penghimpunan hadits-hadits tentang tema yang dipilih
c.Penentuan orisinalitas hadits yang dijadikan sampel
d.Pemahaman makna hadits
e.Pengambilan spirit atau pandangan hidup yang terkandung dalam keseluruhan hadits.
Ilmu-ilmu muthalahul-hadits, rijalul-hadits dan lain-lain adalah merupakan bentuk intervensi atau campur tangan keilmuan para ulama hadits lewat 
metodologi yang mereka gunakan untuk menentukan mana yang shahih, hasan dan maqtu’, mursal, dha’if, dan seterusnya.
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
Metodologi memiliki peranan penting dalam mempelajari sumber ajaran Islam. Diantaranya Metodologi Ulumul Tafsir, adalah ilmu tentang metode penafsiran al-Qur’an. Metode  tafsir  dibagi  menjadi  empat  jenis  yaitu  :  metode  global (ijmali),  metode  analitis (tahlili), metode komparatif (muqaran), dan metode tematik (maudhu’i).Metodologi Ulumul Hadits, caranya dengan metode yang disebut takhrijul-hadits (suatu metode penelitian hadits). Metode ulumul hadits dibagi menjadi dua yaitu : metode takhrij atau penelitianhadits dan metode pemahaman hadits.
DAFTAR PUSTAKA
Al-‘Aridl, ‘Ali Hasan. 1994. Sejarah, dan Metodologi Tafsir. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Al-qaththan, Syaikh Manna’. 2008. Pengantar Studi Ilmu Hadits. Jakarta : Pustaka Al-kautsar Hakim, Rosniati. 2009. Metodologi Studi Islam II. Padang : Hayfa Press. Muhaimin. 2007 Kawasan, dan Wawasan Studi Islam. Jakarta : Kencana.
Nata, Abuddin. 2011. Metodologi Studi Islam. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Panjang, Hasymi Dt. R. 2012. Pembelajaran Qur’an Hadits 1. Padang : Hayfa Press. Zain, Nurhayati. 2005. Pembaharuan Pemikiran dalam Tafsir. Padang : IAIN IB 
Press.
Lubis, Nur A. Fadhil. (2015).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

8 Hal yang Membatalkan Puasa dari Murtad, Keluar Mani hingga Gila

  Suara.com - Puasa pada bulan Ramadhan merupakan salah satu ibadah wajib yang perlu dilakukan umat muslim. Terdapat beberapa hal yang memba...